42. “Ciptaan-ciptaan” Katolik 1

Anti-Katolikisme
  • Haruskah umat Katolik peduli dengan kesalahan representasi Gereja yang dibuat oleh para anti-Katolik?
  • Apakah Gereja Katolik menciptakan bahasa Latin?
  • Benarkah sebuah “baptisan lonceng” dilembagakan oleh Gereja Katolik?
  • Apakah Alkitab pernah dimasukkan ke dalam Indeks Buku Terlarang Gereja Katolik?
  • Bukankah cawan ekaristi dilarang untuk umat awam oleh konsili selama abad kelima belas?

23. DUPA

Kebiasaan Orang Katolik

Katolik kadang-kadang disebut agama “lonceng dan bau” [bells and smells]. Tradisi kita melibatkan seluruh pribadi. Tuhan menciptakan kita sebagai kesatuan tubuh dan jiwa, dan kita mengembalikan diri kita sepenuhnya kepada-Nya dalam ibadah. Kita menyembah Dia dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:24); dan dalam “penyembahan rohani” kita “mempersembahkan tubuh kita” juga “sebagai korban yang hidup” (Rom 12:1). Jadi, ibadah Gereja melibatkan semua yang kita miliki, termasuk indra-indra tubuh dan rohani kita. Dalam liturgi, kita merenungkan Injil, tapi tidak hanya itu. Kita mendengarnya, melihatnya, merasakannya, mengecapnya, dan menciumnya juga. Kita membunyikan lonceng untuk mewartakan kehadiran Tuhan. Kita membakar dupa harum di depan altar-Nya.