7.3. Pengakuan Dosa

imamat

Kritikus lain keberatan dengan sakramen pengakuan dosa dengan mengacu pada 1 Yoh 1:9: “Jika kita mengaku [Yunani, homologōmen; akar homologeō] dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”.1 Mereka mengatakan bahwa tidak disebutkan perlunya pengakuan di depan umum kepada seorang imam dan bahwa kita hanya perlu mengakui dosa-dosa kita secara langsung kepada Tuhan. Tetapi konteks perikop itu menyangkut apa yang kita katakan atau akui kepada orang lain daripada apa yang kita komunikasikan kepada Tuhan. Ayat sebelumnya, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita”,2 dan ayat berikutnya, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita”,3 menggambarkan orang-orang percaya yang berbicara satu sama lain. Faktanya, selain Ibr 13:15, homologeō tidak pernah digunakan untuk menggambarkan pengakuan apa pun kepada Tuhan, dan dalam tulisan-tulisan Yohanes itu selalu digunakan untuk menggambarkan pengakuan sebuah kepercayaan kepada orang-orang lain.4