26. Latin Sebagai Bahasa Resmi Gereja Barat

Mengapa Itu Ada Dalam Tradisi?

“Bahasa Gereja Katolik” asli adalah bahasa Aram, diikuti oleh bahasa Ibrani. Ini adalah bahasa-bahasa yang digunakan oleh Kristus dan para Rasul selama era pelayanan publik-Nya di Palestina. Misa pertama (yaitu, Perjamuan Terakhir; lih. Mat 26, Mrk 14, Luk 22) tidak diragukan lagi dirayakan oleh Kristus dalam bahasa Ibrani atau Aram.

Setelah Hari Pentakosta, para Rasul menyebar ke seluruh bagian dunia yang dikenal menyebarkan Iman dan mempertobatan orang-orang. Karena bahasa Yunani adalah bahasa utama di dunia Mediterania, sebagian besar Liturgi Ekaristi yang dirayakan dalam dua abad pertama kelak menggunakan bahasa Yunani, karena dalam beberapa dekade setelah Kristus bahasa ini umum digunakan oleh orang Yahudi dan bukan Yahudi (gentiles) di Asia Kecil, Spanyol, Mesir, Afrika Utara, Arab, dan Palestina. Tetapi di bagian akhir abad kedua, bahasa Latin Kekaisaran Romawi telah membuat terobosan besar dan, setidaknya di Barat, menjadi bahasa yang lebih umum digunakan. Kita melihat bukti pada abad ketiga bahwa Liturgi Ekaristi menjadi semakin umum dalam bahasa Latin, tentu saja di semenanjung Italia.

Karena pengaruh bahasa Yunani terhadap bahasa Latin, lambat laun muncul dua bentuk bahasa Latin yang berbeda namun terkait erat: classical (bahasa Latin yang lebih canggih [rumit] dan elegan yang diucapkan oleh kelas elit seperti yang ditulis Cicero serta para penulis dan orator Romawi lainnya) dan vulgar ( secara populer berarti “kasar” tetapi dalam hal ini berarti “umum” – bahasa Latin yang kurang canggih yang diucapkan oleh orang biasa). Gereja menjadi sadar bahwa akan lebih baik untuk menggunakan bentuk bahasa Latin yang melayani khalayak Kristen yang paling luas dan calon petobat, sehingga bahasa Latin vulgar menjadi bentuk yang diterima dari Gereja Latin (juga disebut “bahasa Latin gerejawi” (ecclesiastical Latin)). Ketika Liturgi Romawi ditulis pada abad ketiga dan keempat, kita melihat munculnya bahasa Latin secara bertahap sebagai bahasa yang predominant (utama, paling mendominasi).

Para Bapa Gereja Besar seperti St. Jerome dan St. Augustinus mendorong penggunaan bahasa Latin ke dalam Gereja Barat yang lebih luas. Jadi pada Abad Pertengahan, bahasa Latin telah menjadi lingua franca [Gereja] Barat, sementara bahasa Yunani mempertahankan kekuasaannya di Timur. Bahkan hari ini, bahasa Latin adalah bahasa resmi Gereja Katolik, meskipun dalam lima puluh tahun terakhir kita telah melihat kecenderungan dramatis ke arah bahasa Inggris sebagai bahasa universal yang baru.

Kita tidak boleh lupa bahwa alasan Gereja Katolik pada akhirnya mengamanatkan agar Misa dirayakan dalam bahasa Latin (sama dengan Kitab Suci dalam bahasa Latin, dll.) justru agar jumlah terbesar orang di mana-mana akan memiliki akses tanpa hambatan ke sakramen-sakramen dan Kitab Suci. Beberapa kritikus Gereja (salah) berpendapat bahwa Gereja “memaksakan” bahasa Latin sebagai cara untuk membuat orang awam “tidak tahu” tentang Firman Tuhan. Tapi itu justru kebalikan dari mengapa demikian. Gereja ingin, seperti yang Gereja lakukan sekarang, untuk memastikan bahwa pesan Kristus dapat diakses oleh semua orang.


Baca juga : (Sejarah Kitab Suci) Hutang Kita Kepada Gereja Katolik, Bahasa Vernakular, Pembacaan Alkitab di Zaman Kegelapan, Kemana Semua Alkitab Zaman Abad Pertengahan?, Kitab Suci Vernakular Sebelum Wycliff, Alkitab Katolik.

Leave a comment