44. Christopher Columbus adalah agen imperialisme Barat, perusakan budaya, dan genosida

Kegiatan Misionaris

Mengintip ke masa depan, Christopher Columbus (1451-1506) tidak dapat mengantisipasi rasa tidak berterima kasih dan penghinaan langsung yang ditunjukkan oleh manusia modern terhadap penemuan dan penjelajahannya di Dunia Baru. Sudah menjadi mode untuk memfitnahnya sebagai genosida yang disengaja. Hanya sedikit yang melihatnya sebagaimana adanya: seorang Katolik yang taat yang sangat peduli akan keselamatan abadi masyarakat adat yang ditemuinya. Sebaliknya, ia dipandang oleh para humanis sekuler anti-Kristen sebagai simbol imperialisme Eropa.1 Bagi mereka, dia membawa kehancuran, perbudakan, dan kematian bagi orang-orang Amerika yang dulunya bahagia dan makmur.2