52. Ajaran Gereja tentang homoseksualitas telah berubah, karena dulu ada ritus pernikahan Katolik untuk pasangan sesama jenis

a Mixed Bag

Buku-buku John Boswell menyebabkan kehebohan di akhir abad kedua puluh.1 Seorang profesor sejarah di Universitas Yale, Boswell (1947–1994) menganggap dirinya Katolik tetapi tidak setuju dengan ajaran Gereja di bidang seksualitas manusia. Tujuan khususnya adalah untuk membuktikan bahwa Gereja mula-mula menganut sikap permisif Romawi terhadap homoseksualitas, dan tidak mengutuk sodomi sampai abad keempat belas.2 Dalam bukunya Same-Sex Unions in Pre-modern Europe (1994), Boswell berpendapat bahwa ritual Gereja Timur yang dikenal sebagai “brother-making” (Yunani; adelphopoiesis) sebenarnya adalah upacara pernikahan homoseksual. Boswell menyertakan sebuah ritus pernikahan homoseksual yang “dipulihkan” (restored; atau diperbarui…red) dalam bukunya dengan harapan bisa digunakan setelah Gereja mengubah ajarannya tentang pernikahan.