23. Gereja secara paksa mengebiri anak laki-laki untuk mempertahankan suara tinggi mereka untuk bernyanyi dalam paduan suara gereja

Renaisans dan Reformasi

“Paus Didesak untuk Meminta Maaf atas Pengebirian Vatikan,” teriak tajuk utama di [majalah] The Guardian pada musim panas 2001. Artikel tersebut merujuk pada sebuah buku baru karya Hubert Ortkemper berjudul Angels Against They Will, yang dimaksudkan untuk menceritakan kisah tentang bagaimana Gereja, selama berabad-abad , mendorong pengebirian anak laki-laki muda Italia untuk mencegah suara mereka berubah selama masa pubertas, sehingga mereka bisa menyanyikan nada tinggi yang tidak wajar dalam paduan suara gereja. Prosedur itu memberi mereka “laring seukuran anak-anak yang dikombinasikan dengan volume paru-paru pria dewasa [dan] menghasilkan suara dada yang kuat dan memancar melebihi suara wanita atau pria alami”.1 Mitos ini juga ditemukan di situs web anti-Kristen, Angels Against They Will dengan judul “Kebijakan Resmi Gereja” (Official Church Policy: Castrati).2